Andaikan Bisa Belajar Dalam Mimpi

Latar Belakang :

Saya di kampus termasuk mahasiswa yang pas-pas an. Gak terlalu dodol juga gak terlalu Einstein…hehehe. Sistem belajar saya selama ini adalah SKS (Sistem Kebut Semalam) pasti udah pada kenal kan dengan system ini? Yup, besok ujian, malamnya baru belajar. Itu juga kalo sempet, n’ kalo gak ketiduran di kosan.

Masalah :

Ini dia masalahnya kalo belajar pake system SKS, belajar malam hari terus kena syndrome ngantuk. Sampai belajarnya kebawa mimpi. enak juga kalo mimpinya lagi belajar matakuliah Kalkulus atau Matematika Informatika, waktu terbangun udah jam 6 pagi. sedangkan ujianya jam 7.30! huuuaaahhh panic mode : ON tadi malam belajar apa ya???! 😀

Solusi :

Andai saja ada suatu alat yang di program agar mimpi kita jadi kenyataan. Jika saya jadi penemunya saya akan memberi nama alat itu “Dream Learning”.

Desain Alat “Dream Learning” :

• Saya bayangkan bentuk nya seukuran hardisk external.
• Mempunyai system daya berupa batrey litium yang bisa di charger dan dipakai selama 8 jam (Selama waktu tidur optimal).
• Ada colokan USB untuk flashdisk.
• Ada sistem alarm untuk seting waktu kapan kita harus bangun tidur.

 

Cara Kerja :

1. Misalnya besok pelajaran Matematika.
2. Kita siapkan file-file nya dalam bentuk PDF (*.pdf) dimasukan kedalam flashdisk.
3. Colokan flaskdisk di alat “Dream Learning”.
4. Simpan alat “Dream Learning” di bawah bantal.
5. Alat “Dream Learning” akan membaca file-file materi yang ada didalam flashdisk.
6. Lalu mengubahnya menjadi sinyal-sinyal yang bisa ditangkap oleh otak manusia.
7. Otak kita menterjemahkan sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah imaginasi seakan-akan kita sedang membaca file-file PDF tersebut yang ada didalam flashdisk.
8. Memori otak kita memyimpan input sinyal tersebut.
9. Saat kita terbangun dari tidur. Kita ingat semalam kita sudah membaca materi tentang Matematika tersebut.
10. Tinggal mandi trus siap-siap berangkat ujian dech.

Masalah :

Alat itu menimbulkan pertanyaan apalagi belum diteliti. Ini hanya konsep pemikiran saya saja. Adapun beberapa pertanyaan yang timbul dari konsep diatas :

1. Jika otak bisa menerima sinyal yang dikirim oleh alat itu, apakah otak bisa mengingat gambaran “mimpi” yang ditampilkan oleh alat itu melalui alam bawah sadar kita.
2. Mimpi yang biasa kita alami saja kadang suka lupa dan bertanya “Semalam saya mimpi apa ya?” apalagi ini yang mimpinya membaca materi Matematika yang banyak rumus dan itungannya.

Penutup :

Namanya juga manusia selalu ingin mencari cara termudah dan seefisien mungkin dalam menyelesaikan masalahnya. Artikel ini hanyalah pemikiran saya semata jauh dari segi ilmiah. Mohon maaf jika ada kesalahan. Dan terima kasih atas perhatiannya.

Depok, 23 Februari 2010

KangAgus