Latar Belakang
Setiap orang yang sudah berkeluarga pasti menginginkan rumah untuk istri dan anak-anaknya tinggal. Tercukupi sandang, pangan, dan papannya. Namun apa yang terjadi jika belum memiliki rumah.
Ta tahzan…janganlah bersedih. Sungguh Allah bersama kita. Tetaplah bersyukur dengan nikmat yang ada. Rezeki itu ujian, dimewahkan bukan berarti dimuliakan, disempitkan bukan berarti dihinakan.
Baitii jannatii…rumah ku adalah surgaku. Rumah kontrakan yang masih bisa membaca Al-Qur’an didalamnya, yang masih bisa sholat sunnah dhuha dan tahajud didalamnya, tempat mengajarkan anak-anak mengenal agama-Nya, tempat berbuka puasa bersama keluarga didalamnya, dan yang masih dimudahkan melangkahkan kaki menuju Rumah-Nya (Masjid).
Pahala Rumah di Surga
Berikut ini adalah amalan yang dijanjikan pahala Rumah di Surga :
- Membangun masjid dengan ikhlas karena Allah
- Membaca surat Al-Ikhlas sepuluh kali
- Shalat dhuha 4 raka’at dan shalat sebelum Zhuhur 4 raka’at
- Mengerjakan 12 raka’at shalat rawatib dalam sehari
- Meninggalkan perdebatan
- Meninggalkan dusta
- Berakhlak mulia
- Memuji Allah dan mengucapkan istirja’ ketika anak kita wafat
- Membaca doa masuk pasar
- Menutup celah dalam shaf shalat
- Beriman pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
“Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya (surat Al-Ikhlas, pen.) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ahmad, 3: 437. Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan berbagai penguat)
“Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath. Dalam Ash-Shahihah no. 2349 disebutkan oleh Syaikh Al-Albani bahwa hadits ini hasan)
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah 12 raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414; Ibnu Majah, no. 1140; An-Nasa’i, no. 1795. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
“Siapa yang memasuki pasar lalu ia melakukan jual beli di dalamnya, lantas mengucapkan: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir; maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, akan menghapus darinya sejuta kejelekan dan akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Al-Hakim dalam Mustadrak, 1: 722)
“Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Al-Muhamili dalam Al-Amali, 2: 36. Disebutkan dalam Ash-Shahihah, no. 1892)
“Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan sebuah rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan surga yang paling tingggi. Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berjihad dengan rumah di pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa yang melakukan itu, maka ia tidak membiarkan satu pun kebaikan, dan ia lari dari setiap keburukan, ia pun akan meninggal, di mana saja Allah kehendaki untuk meninggal.” (HR. An-Nasa’i, no. 3135. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Do’a Penutup
Ya Allah berikanlah kepada kami rumah yang baik, di lingkungan yang baik, beserta tetangga-tetangga yang baik, dengan cara dan waktu yang baik, serta Engkau dekatkan rumah kami dengan rumah-Mu (Masjid). Mudahkanlah kami untuk mengerjakan amal-amal yang baik untuk bekal hidup kami di Akhirat nanti.
Alhamdulillah, Sabtu, tanggal 26 Februari 2022 kami pindah dari kontrakan ke rumah pribadi. Setelah hampir 10 tahun mengontrak.
Referensi :
https://rumaysho.com/13072-11-amalan-dapat-jaminan-rumah-di-surga.html
Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat untuk teman-teman dan Anda semua…aamiin
Bogor, 23-04-2020
KangAgus
Filed under: Islam | Tagged: di, Membangun, Rumah, Surga | 9 Comments »